Ufuk Cinta

Suara Bertaluh Memanggil, Saat Terbenam dalam Senyap Bisikan Suara Rindu. Jiwa ini merontah menjerit memanggil Rindu yang tak pernah sampai. Sekalipun aku menanti sebuah cinta yang semula sejatinya cinta, lalu ia hilang bersama noda yang semakin redup cahayanya dan tersisa hanya petilasan cinta yang semakinku kejar, semakin letih dan dahaga.

Oh dia nisbi tanpa tersisa, kembaliku kedalam peraduan kelambu cinta sang perawan. Masih memanti di 7,14 purnama yang jaraknya tak pernah sampai. Aku tetap mencari, diantara surau-surau yang tak lagi terdengar suara cinta itu memanggil, aku mencari dan terus mencari.

Dimana?!! Aku temukan cinta yang memelukku dalam ketenangan. Ooh, mungkin dia ada di dalam syair sang sufi dan perawan Rabbiah dan Mariam atau aku mencari di rahim yang lain untuk tahu bahwa di didalamnya itu ada benih cinta.  Aku coba menyentuhnya, tetapi jemari tak sanggup menggapai, oooh…bagaimana caranya agar aku jatuh cinta pada mu? Apa harus menunggu sang sakala ditiupkan di sepertiga malam, agar aku tak lagi bisa mencari sejatinya? Atau cinta yang ku anggap hanya sebagai embun pagi, lalu terbias di Timur Mentari? Aku tetap mencari mu di Tujuh Hari Raya, mungkin aku menemukan mu. Hingga akhirnya semua terlambat di bungkam dalam liang lahat?

Cinta, Cinta….Cinta…!!! Aku mencarimu, seribu sujud tak dapat juga aku temukanmu. Ribuan Alenia doa sudah aku mohonkan tetapi apa terlalu kotor diri ini sampai kau enggan mengenaliku? Aku masih tetap mencarimu. Mungkin aku perlu pergi ke Astana yang menyembunyikan ruh-ruh suci, agar aku dapat belajar menemukanmu, Cinta! Tetapi meraka bisu, diam dan nyaris tak sepatah kata pun terucap. Cinta…Cinta Aku tetap menunggu mu, walau sesakit ini.

Cinta…Cinta…dimana cinta? Apa aku harus menyingkap kiswah, mungkin engkau bersembunyi di balik kuil agung itu? Tetapi aku tak menemukanmu cinta!!! Hingga akhirnya, nafasku tersenggal dan sekujur tubuhku tak lagi dapat mencarimu, mata ku tak kuasa menatap surya. Di hela nafasku terakhir salahkan jika aku bertanya,”Tiada Tuhan Selain Cinta? Tiada Air Mata Selain Sang Rindu yang Jiwaku hilang mendekatmu, Cinta”